Dari zaman
yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui
model dan teori atom kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan
tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan diantaranya :
- Democritus (460SM-370SM) : Menurut Democritus jika suatu materi dibelah terus menerus suatu ketika akan diperoleh suatu pertikel fundamental yang disebut sebagai atom (tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu. Sekitar tahun 1592-1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat.
Jasanya : Mengembangkan
teori tentang penyusun suatu materi.
- John Dalton (1803) : Dalton terkenal karena teorinya yang membangkitkan kembali istilah “atom” dalam buku karangannya yang berjudul New System of Chemical Philosophy, ia berhasil merumuskan hal tentang atom sekitar tahun 1803. Ia dianggap sebagai bapak pencetus teori atom.
Teori
atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum
Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum Prouts). Dari kedua hukum tersebut
Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom yaitu, atom merupakan bagian
terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi yang digambarkan
sebagai bola pejal yang sangat kecil. Maka John Dalton merumuskan 5 teori atom
sebagai berikut :
- Materi tersusun atas partikel-partikel kecil yang disebut atom.
- Atom-atom penyusun unsur bersifat identik.
- Atom suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain.
- Senyawa tersusun atas 2 jenis atom atau lebih dengan perbandingan tetap dan tertentu.
- Pada reaksi kimia terjadi penataulangan atom-atom yang bereaksi.
Walau
begitu masih ada beberapa teorinya yang perlu ditinjau kembali. Hal ini
dikarenakan teori Dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan
daya hantar arus listrik. Ada pula kelebihan teori atom Dalton, yaitu dapat
menerangkan hukum kekekalan massa dan juga dapat menerangkan hukum perbandingan
tetap. Salah satu hipotesis Dalton adalah reaksi kimia dapat terjadi karena
penggabungan atom-atom atau pemisahan gabungan atom.
Jasanya
: Seorang pencetus teori atom. Mengemukakan gagasan tentang atom sebagai
partikel penyusun materi.
- J.J. Thomson (1897) : Kelemahan dari teori yang diajukan Dalton diperbaiki oleh J.J. Thomson dengan meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan pertikel penyusun atom yang bermuatan negatif (elektron).
Dari
penemuannya tersebut, Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai
teori atom Thomson yang mengatakan bahwa ‘atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamnya tersebar muatan negatif’. Model atom ini
disebut sebagai plum pudding model
atau lebih dikenal di Indonesia sebagai model roti kismis.
Kelebihan
dari teori atom Thomson yaitu membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan
negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu
unsur. Kelemahan model atom Thomson, tidak dapat menjelaskan susunan muatan
positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
Setelah
penemuan proton oleh Goldstein ditahun 1886 model atom Thomson didasarkan pada
asumsi bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom dan elektron merupakan
pertikel penyusun atom.
Jasanya : Menemukan
elektron dari hasil meneliti lebih lanjut tentang sinar katode.
- Ernest Rutherford (1911) : Atom yang bermuatan positif menjadi fokus Rutherford untuk dikaji. Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah menembakkan partikel alpha pada sebuah lempeng tipis dari emas, dengan partikel emas. Hasil pengamatannya adalah partikel alpha yang ditembakkan ada yang diteruskan, dan ada yang dibelokkan. Dari eksperimen ini diketahui bahwa :
a. Sebagian
besar ruang dalam atom adalah ruang hampa.
b. Didalam
atom terdapat suatu bagian yang sangat kecil dan padat yang disebut inti atom.
c. Muatan
inti atom dan partikel alpha sejenis yaitu positif. Hasil percobaan tersebut
mengugurkan teori atom Thomson.
Selanjutnya,
ia mengajukan model atom dan dinyatakan bahwa ‘atom terdiri dari inti atom yang
bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan
negatif’. Elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan yang berbentuk
lingkaran atau elips.
Jasanya : Rutherford
mengansumsikan bahwa atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan
dikelilingi oleh elektron seperti tata surya.
- James Chadwick (1932) : Chadwick mengemukakan model atom berdasarkan pada model atom Rutherford. Berdasarkan hasil percobaan dengan menembakan partikel alpha terhadap berilium didapatkan suatu partikel yang tidak bermuatan yang disebut neutron. Massa neutron sedikit lebih besar dibandingkan massa proton. Chadwick menyimpulkan bahwa atom terdiri dari inti atom besar yang mengandung proton dan neutron dikelilingi oleh awan tipis elektron. Dengan ditemukannya neutron dapat memecahkan masalah mengapa massa atom lebih besar dari massa total proton dan elektronnya. Dengan pengertian dasar tentang fundamental atom seperti elektron, proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit dan lengkap lagi dari atom yang cukup dapat menjelaskan sifat dan karakteristik atom.
Chadwick
memakai hamburan partikel sinar alpha untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu
unsur sama dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang
menyatakan bahwa dalam inti terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum
bisa mendeteksi partikel itu secara eksperimental sampai 1932. Pada tahun itu
Chadwick berhasil memperlihatkan keberadaan neutron.
Jasanya : Menemukan
partikel tak bermuatan (neutron) berdasarkan dari hasil percobaan dengan
menembakkan partikel alpha terhadap berilium.
- Robeet A. Milikan (1869-1953) : Pengamatan tetes minyak Milikan. Percikan tetes minyak dihasilkan oleh penyemprot (A). Tetes ini masuk kedalam alat melalui lubang kecil pada lempeng atas sebuah kondensor listrik. Pergerakkan tetes diamati dengan teleskop yang dilengkapi alat micrometer eyepiece (D). Ion-ion dihasilkan oleh radiasi pengionan seperti sinar x dari sebuah sumber (E). Sebagian dari tetes minyak memperoleh muatan listrik dengan menyerap (mengadsorbsi) ion-ion. Tetes diantara B dan C hanya melayang-layang, tergantung dari tanda (+ atau -) dan besarnya muatan listrik pada tetes.
Dengan
menganalisis data dari jumlah tetes, Milikan dapat menghitung besarnya muatan
q. Milikan menemukan bahwa tetes selalu merupakan integral berganda dari muatan
listrik e adalah -1,60219 x 10-19C. Dengan menggabungkan hasil Milikan dan
Thomson didapat massa sebuah elektron = 9.110 x 10-28 gram.
Jasanya : Mendapatkan
massa sebuah elektron = 9.110 x 10-28 gram dari gabungan hasil Milikan dan
Thomson.
- Niels Bohr (1915) : Niels Bohr mengajukan teori atom pada tahun 1915. Karena model atom Bohr merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford, beberapa ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Keunggulan teori atom Bohr dapat menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra emisi hidroden. Niels Bohr mengajukan prinsip bahwa atom hanya ada pada tingkat tertentu, perubahan lintasan berarti perubahan energi.
Model atom
Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada dilintasan
peredaran (orbital) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat
kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan
sebagai gaya Coulomb antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron
bermuatan negatif. Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut :
a. Elektron
mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran.
b. Electron
dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan makin besarnya
lingkaran orbit.
c. Selama
dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan
stasioner.
d. Elektron
dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih
tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan
perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya.
e. Atom
dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila elektron-elektronnya
menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energi total terendah.
Walaupun dinilai sudah
revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr yaitu :
a. Melanggar
asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jari-jari yang telah
diketahui.
b. Model
atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground state yang salah.
c. Lemahnya
penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
d. Tidak
dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
e. Model
atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
f. Tidak
dapat menjelaskan efek Zeeman.
Jasanya : menyatakan harga
momentum sudut elektron yang terkuantisasi sebesar n (h/2π) dengan n =
1,2,3,4 … dst
- Louis de Broglie (1892-1987) : Louis menjelaskan bahwa cahaya dapat berada dalam suasana tertentu yang terdiri dari partikel-partikel, kemungkinan berbentuk partikel pada suatu waktu, yang memperlihatkan sifat-sifat seperti gelombang. Argumen Louis menghasilkan hal sebagai berikut.
Einsten : E = mc²
Max Planck :
Sehingga untuk menghitung
panjang gelombang satu partikel diperoleh :
ë = panjang gelombang (m) _ = kecepatan
partikel (m/s)
m = massa partikel (kg) h = tetapan Planck (6,626 x 10-34
Joule)
Hipotesis
Louis terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari elektron. Elektron
mempunyai sifat difraksi seperti halnya sinar-X. sebagai akibat dari dualisme
sifat elektron sebagai materi dan sebagai gelombang, maka lintasan elektron
yang dikemukakan Bohr tidak dapat dibenarkan. Gelombang tidak bergerak menurut
suatu garis, melainkan menyebar pada suatu daerah tertentu. Louis de Broglie
mengajukan teori bahwa materi dapat bersifat partikel dan gelombang pada saat
yang sama. Jasanya : Mengatakan bahwa materi dapat bersifat partikel dan
gelombang pada saat yang sama dengan ditemukannya sifat gelombang dari
electron.
- Erwin Schrodinger : Ketidak mampuan teori atom Bohr menerangkan model atom selain atom hidrogen dan gejala atom dalam medan magnet disempurnakan oleh Louis de Broglie. Menurutnya selain bersifat partikel, elektron dapat bersifat gelombang, sedangkan Bohr berpendapat bahwa elektron adalah partikel. Pandapat Louis yang dikembangkan oleh Erwin Schrodinger dan Werner Heisenberg melahirkan teori atom modern yang dikenal dengan teori mekanika kuantum. Prinsip dasar teori tersebut adalah gerakan elektron dalam mengelilingi inti bersifat seperti gelombang. Teori mekanika kuantum digunakan untuk menjelaskan sifat atom dan molekul.
Berdasarkan
teori mekanika kuantum, keberadaan elektron dalam lintasan tidak dapat
ditentukan dengan pasti, yang dapat diketahui hanya daerah kebolehjadian
ditemukan elektron. Persamaan gelombang
Louis dan prinsip ketidakpastian Heisenberg dijadikan dasar oleh Erwin saat
merumuskan persamaan Schrodinger.
Jasanya : Melahirkan teori atom
modern dengan mengembangkan pendapat Louis de Broglie bersama Werner
Heisenberg. Merumuskan persamaan Schrodinger.
- Werner Heisenberg : Werner mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”. Daerah ruang disekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital.
Jasanya : Mencetuskan prinsip
ketidakpastian Heisenberg.
●Mencari perbandingan model atom Bohr dengan model
atom Mekanika Kuantum!
No
|
Model atom Bohr
|
Model atom Mekanika
Kuantum
|
1
|
Elektron bergerak dalam lintasannya yang berbentuk
lingkaran.
|
Elektron bergerak dalam orbital dengan melakukan
gerak gelombang.
|
2
|
Elektron mengitari inti atom pada lintasan (kulit)
dengan tingkat energi tertentu.
|
Elektron mengitari inti atom pada orbital yang
membentuk kulit.
|
3
|
Posisi sebuah elektron yang bergerak mengelilingi
inti atom dapat ditentukan.
|
Posisi sebuah elektron yang bergerak mengelilingi
inti atom tidak dapat ditemukan.
|
4
|
Tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet
dalam atom hidrogen.
|
Mampu menjelaskan mengenai sifat atom dan molekul
yang berelektron lebih dari satu.
|
5
|
Elektron-elektron pada atom mengelilingi inti pada
lintasan tertentu yang disebut lintasan stasioner.
|
Gerak elektron memiliki sifat gelombang, sehingga
lintasannya (orbitalnya) tidak stasioner, tetapi mengikuti penyelesaian
kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital.
|
Tidak ada komentar :
Posting Komentar