Kamis, 10 Oktober 2013

Sejarah Singkat Nabi Muhammad S.A.W



1.     Lahirnya Nabi Muhammad S.A.W
          Disaat itu lahir dari keluarga yang sederhana, seorang bayi yang kelak akan membawa kemajuan peradaban manusia makhluk yang mempunyai akal dan pikiran. Bayi itu yatim, bapanya yang bernama Abdullah telah meninggal dunia kurang lebih 3 bulan sebelum dia dilahirkan. Atas kelahiran bayi itu disambut oleh kakeknya yang bernama Muthalib dengan penuh kasih sayang dan kemudian bayi itu dibawanya kekaki Ka’bah. Ditempat suci inilah bayi itu diberi nama Muhammad.
          Kelahiran Nabi Muhammad s.a.w pada tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah bertepatan dengan tanggal 20 april tahun 571 masehi. Tahun kelahiran beliau disebut tahun gajah, karna pada waktu negeri Makkah kedatangan tentara pasukan yang berkendaraan gajah hendak menghancurkan Ka’bah. Ketika pasukan itu hendak meruntuhkan Ka’bah, maka Allah mengutus burung Ababil untuk menghancurkan pasukan itu dengan melempari kerikil-kerikil batu sehingga mereka bagaikan daun-daun kayu yang dimakan ulat. Hal ini difirmankan Allah dalam surah Al-Fil.

2.     Bayi Muhammad S.A.W Membawa Keberkahan
          Menjadi adat kebiasaan orang-orang Makkah sewaktu itu, setiap bayi dicarikan orang dari pegunungan untuk mengasuh dan memeliharanya, karena dikota Makkah hawanya tidak cocok untuk bayi. Saat itu seorang perempuan suku Badwi Halimatus Sa’diah namanya, datang kedapa Siti Aminah ibu Nabi s.a.w menawarkan dirnya untuk merawat Muhammad s.a.w. Atas persetujuan semua keluarga, diserahkanlah bayi Muhammad s.a.w kepada Halimatus S’diah. Setelah mendapat bayi Muhammad s.a.w, ia dapat merasakan perubahan nasib hidupnya. Sebelumnya ia selalu menemui hidup serba susah, dan anak kandungnya sering menangis karena kelaparan dan kekurangan air susu. Setelah bayi Muhammad s.a.w tinggal bersamanya, kehidupnya mulai berubah menjadi berkecukupan. Saat Halimah merasakan bahwa dirinya mendapatkan rahmat dari Allah lantaran bayi Muhammad s.a.w yang dikaruniai keberkahan itu. Selama 4 tahun Muhammad s.a.w diasuh dan dibesarkan dalam pengawasan Halimatus Sa’diyah.

3.     Nabi Muhammad S.A.W Menjadi Yatim Piatu
          Genap enam tahun umur Nabi s.a.w, saat beliau diajak oleh ibunya pergi ke Madinah untuk diperkenalkan kepada keluarga nenenya Bani Najjar yang sekaligus diajak berkunjung kepusara ayahnya dimana dikuburkan. Satu bulan beliau tinggal di Madinah bersama ibunya, kemudian kembali ke Makkah. Dalam perjalanan mereka ke Makkah, baru sampai disebuah kampung yang bernama Abwa’, mendadak Siti Aminah yaitu ibu Nabi s.a.w jatuh sakit sehingga wafat disitu juga. Setelah pemakaman ibunya selesai, beliaupun meneruskan perjalanannya menuju Makkah bersama dengan kakeknya.

4.     Nabi S.A.W Menjadi Kesayangan Kakeknya
          Sejak ibunya wafat Nabi s.a.w diasuh oleh kakek dari ayahnya, yang bernama Abdul Muthalib, ia sangat sayang sekali kepada Nabi s.a.w. dimana ketika Nabi dilahirkan, ia sendiri yang memberikan nama “Muhammad” yang artinya “Orang yang terpuji”. Satu nama yang diberikan oleh kakeknya itu sesuai dengan nama pemberian dari Allah yaitu “Ahmad” artinya ”Orang yang lebih terpuji”. Hal ini difirmankan oleh Allah dalam surah Ash-Shaf ayat 16.
          Nabi s.a.w itu seseorang pembesar yang berwibawa, dan sangat disegani oleh kaumnya. Maka dihamparkan orang permadani kebesaran untuk tempat duduknya. Suatu ketika Abdul Muthalib hendak duduk dipermadani yang telah dihamparkan orang, tiba-tiba Nabi s.a.w yang masih bocah ikut serta bersama kakeknya duduk dipermadani itu. Orang-orang yang melihat kejadian ini melarangnya karena tidak sopan. Maka Abdul Muthalib mencegah mereka agar tidak mengusik Muhammad s.a.w. Demikianlah ia sangat sayang kepada cucunya, dengan harapan agar cucunya bisa terhibur, sehingga dapat terlupakan kesedihan atas kematian ayah dan ibunya. Kira-kira 2 tahun Abdul Muthalib mengasuh Muhammad s.a.w, kemudian meninggal dunia. Disaat itulah Nabi Muhammad s.a.w ganti diasuh oleh pamannya yaitu Abu Thalib, yang merupakan wasiat Abdul Muthalib kepada anaknya yakni Abu Thalib.

5.     Nabi Muhammad S.A.W Menjadi Suami Siti Khadijah
          Abu Thalib yang mengasuh Nabi s.a.w adalah seorang yang kurang mampu dalam perekonomiannya. Pada suatu saat Abu Thalib pergi berdagang ke negeri Syam Nabi Muhammad s.a.w dibawa serta. Ketika itu beliau masih berusia 12 tahun. Ditengah perjalanan rombongannya bertemu dengan seorang pendeta Nasrani “Bahira” namanya. Pendeta itu sedang mencari-cari siapakah Rasul yang penghabisan yang disebut dalam Taurat dan Injil itu? Setelah pendeta itu melihat Muhammad s.a.w, tahulah ia akan tanda-tanda keNabian yang ada pada Muhammad s.a.w, maka ia pun menasehati Abu Thalib agar Muhammad dibawa kembali ke Makkah. setelah beliau menginjak dewasa, mulailah berusaha sendiri dalam bergadang. Pada waktu itu siapa saja pasti mengenal Muhammad adalah seorang pemuda yang jujur, maka itulah Khadijah seorang janda yang kaya telah mempercayakan kepada beliau untuk membawa barang dagangannya. Maka itulah Khadijah ingin menyampaikan isi hatinya, maka diutuslah seorang teman dekatnya untuk melamar Nabi s.a.w. Rupanya keluarga Nabi s.a.w pun menyetujui, maka diterimalah lamaran itu dan akhirnya beliau melangsungkan pernikahan dengan Khadijah yang sudah berumur 40 tahun, sedangkan Nabi s.a.w msih berumur 25 tahun.




6.     Muhammad s.a.w Menerima Wahyu
          Muhammad yang kehidupannya dikelilingi oleh berbagai kesesatan membuat jiwanya tidak tenang. Beliau kemudian bertekat untuk mencari kebenaran hakiki. Beliau pun pergi dari keramaian, ia pergi ke gua di puncak Gunung Hira yang letaknya jauh sebelah utara Makkah. Disana Muhammad merenung dan berdoa.
          Hari demi hari, tahun berganti dan bulan Ramadhan pun tiba. Muhammad kembali bergegas pergi ke gua Hira. Saat itu beliau berumur 40 tahun.
          Setelah bertahun-tahun mencari kebenaran, akhirnya Muhammad s.a.w mendapat petunjuk melalui mimpinya. Mimpi yang memancarkan cahaya kebenaran memberi arah hidup yang lurus. Ia yakin bahwa dengan sepenuh hatinya bahwa Allah Yang Maha Besar, sang khalik alam semesta. Tiada tuhan selain Allah. Selanjutnya datanglah Malaikat Jibril kepadanya dengan membawa wahyu dari Allah.
          Setelah setiap kata itu terpatri dalam jiwa Muhammad s.a.w malaikat pun  pergi.
          Selanjutnya, Muhammad s.a.w pulang ke rumah dengan membawa risalah kenabian. Saat itu wajahnya terlihat pucat, jantungnya berdebar kencang. Ketika bertemu istrinya, Muhammad s.a.w berkata “Selimuti aku ya Khadijah.”
          Nabi s.a.w pun kembali beristirahat, sedangkan Khadijah pergi ke rumah saudara sepupunya Waraka bin Naufal dan menceritakan kejadian itu.
          Setelah itu ia berkata “Suamimu telah menerima wahyu seperti yang dialami Musa. Percayalah Khadijah, sesungguhnya suamimu itu adalah nabi umat ini. Demikian Allah mengutus Muhammad s.a.w sebagai rasul untuk menerangi kehidupan manusia yang berada dalam kesesatan.”
          Sesampai di rumah Khadijah melihat suaminya masih tidur. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w menggigil, nafasnya terasa sesak dan keringat yang membasahi wajahnya. Rasulullah s.a.w pun terbangun dan ketika itu Malaikat datang membawakan wahyu kepadanya (Surah Al-Muddassir (74) : 1-7)
          Khadijah yang menentramkan hatinya dan menceritakan apa yang didengarnya dari Waraka. Khadijah kemudian menyatakan dirinya beriman atas kenabiannya itu. Selanjutnya Rasulullah s.a.w memikirkan cara untuk mengajak kaum kuraisy supaya beriman. Karna watak mereka yang keras, Rasulullah s.a.w pun kembali menantikan bimbingan wahyu dalam menghadapi masalahnya. Namun ternyata wahyu itu tidak turun. Rasulullah s.a.w kembali pergi ke bukit-bukit dan menyendiri lagi dalam Gua Hira. Ditengah kecemasan dan rasa takut yang dirasakan Rasulullah s.a.w turunlah firman allah (Surah ad-dhuha (93) : 1-11)
          Rasulullah s.a.w dan keluarganya semakin yakin akan kebenaran islam. Bahkan putra
pamannya ali bin abi thalib yang saat itu msih sangan muda menyatakan keislamannya.


7.     Wafatnya Nabi Muhammad S.A.W
          Suatu ketikadatanglah para utusan kabilah-kabilah Arab kepada Nabi s.a.w dan menyatakan menjadi pemeluk agama Islam, saat itu turunlah surat An-Nashr.
          Dengan turunnya ayat tersebut, terasalah oleh Nabi s.a.w bahwa tugasnya sudah hampir selesai. Karena itu beliau berniat hendak melakukan Haji Wada’ (penghabisan). Maka pada tahun 10 hijriyah, keluarlah beliau beserta 100.000 kaum muslimin untuk melakukan Haji Wada’. Ketika beliau di padang Arafah turun wahyu yang terakhir dari Allah, surah Al-Maidah ayat : 3
          Wahyu tersebut menjelaskan bahwa Islam sudah sempurna dan tidak ada lagi wahyu yang akan turun, karena sebentar lagi Rasulullah s.a.w akan dipanggil kehadirat Allah S.W.T. ketika ayat itu turun, Nabi s.a.w tidak kuat menerimanya, mengingat isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut, maka beliau bersandar pada ontanya dan ontanya duduk.
          Nabi pun kembali ke Madinah, kemudian mengumpulkan para sahabatnya dan membacakan ayat tersebut. Sejak itulah beliau sering kali menderita sakit kepala dan demam, sembuh sebentar lalu sakit lagi, begitulah yang sering terjadi pada beliau, sehingga sampai datang ajal beliau. Nabi Muhammad s.a.w adalah dimana setelah beliau sudah tidak ada Nabi lagi sampai hari kiamat datang, maka itu beliau menjadi penutup Rasul. Beliau wafat tidak meninggalkan warisan emas dan perak atau harta benda lain kepada keluarga dan para sahabat serta umatnya, namun beliau meninggalkan warisan wasiat yang sangat singkat, tetapi meliputi dunia seisinya bahkan lebih dari itu.

Laporan Praktikum Biologi Tentang Osmisis Dan Difusi



Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah karunia-Nya, kami dapat menyusun makala laporan tepat pada waktunya.
Makala laporan ini disusun setelah kami melakukan praktikum beberapa minggu yang lalu tentang transpor  pasif difusi dan osmosis. Maka makala ini juga berisikan tentang hasil praktikum kami tentang transpor pasif difusi dan osmosis.
Dengan disusunnya makala laporan ini, kami berharap dapat membantu para siswa/i maupun kami sendiri untuk lebih memahami lagi tentang transpor pasif difusi dan osmosis. Karna bagaimanapun proses difusi dan osmosis sering kali terjadi didalam kehidupan kita sehari-hari.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam hal penyusunan makala laporan ini. Oleh karna itu, kami menerima kritikan dan saran yang membangun demi penyempurnaan makala kami selanjutnya.
Akhir kata, kami minta maaf  jika ada kesalahan dalam penulisan atau dalam hal apapun baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dan terima kasih atas perhatian anda.




          Penyusun



Daftar Isi

Kata pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................... ii
Abstrak ....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
a.     Latar Belakang .................................................................................. 1
b.     Perumusan  Masalah ......................................................................... 1
c.      Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
d.     Manfaat Penelitian ............................................................................ 2
BAB II Tinjauan Pustaka
a.     Landasan Teori .................................................................................. 2
b.     Hipotesis ............................................................................................ 3
BAB III Bahan Dan Metode Penelitian
a.     Alat Dan Bahan Penelitian ................................................................ 4
b.     Cara Kerja ......................................................................................... 4
c.      Analisa Data ...................................................................................... 5
BAB IV Hasil Pembahasan
a.     Hasil Penelitian ................................................................................. 6
b.     Pembahasan ....................................................................................... 7
BAB V Kesimpulan Dan Saran
a.     Kesimpulan ....................................................................................... 8
b.     Saran .................................................................................................. 8




Abstrak

            Praktikum kali ini kami melakukan percobaan tentang difusi dan osmosisi. Seperti yang kita ketahui proses difusi dan osmosis sering terjadi desekitar kita tanpa kita sadar maupun tanpa kita ketahui. Seperti yang telah dipelajari bahwa difusi adalah peristiwa perpindahan molekul-molekul suatu zat dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang berkonsentrasi rendah melalui membran semipermeabel. Peristiwa difusi dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari diantaranya, ketika kita meneteskan tinta pada air, ketika kita menyemprotkan obat anti nyamuk atau minyak wangi pada suatu ruangan. Sedangkan osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul air (pelarut) melalui membran semipermeabel dari larutan berkonsentrasi rendah ke larutan berkonsentrasi tinggi.
Pada percobaan kentang, kentang yang sudah dibentuk tabung dan didalamnya terisi oleh sirup maka sirup tersebut volumenya akan bertambah bahkan sampai meluber keluar kentang. Hai ini disebabkan pergerakan air (berkonsenrtasi rendah) bergerak ke arah sirup (berkonsentrasi tinggi). Pada percobaan teh, ketika teh ditaburkan secara bersamaan di wadah yang berisikan air yang berbeda yaitu air panas, air matang dan air es. Maka perubah akan mulai terjadi dimana teh akan cepat beraksi pada air panas. Jadi, dalam percobaan tersebut kita dapat pelajari difusi dan osmosis dari kehidupan sehari-hari.







BAB I
PENDAHULUAN
           
1.1            Latar Belakang
                          Setiap makhluk hidup terbentuk atas sel-sel yang saling berkaitan. Dibagian tubuh sel terdapat yang namanya membran sel yang berfungsi untuk transpor zat yang dibutuhkan maupun yang tidak dibutuhkan oleh sel. Membran sel terdiri atas dua lapis lipid (lipid bilayer).
                     Membran sel ini bersifat semipermeabel dan selektif permeabel. Semipermeabel artinya mudah dilewati oleh molekul air. Sementara selektif permeabel berarti membran hanya dapat dilewati oleh ion dan molekul polar tertentu. Membran sel memiliki fungsi dalam pergerakan ion atau molekul dari dalam ataupun dari luar sel.
                     Lipid bilayer bersifat impermeabel terhadap molekul polar berukuran besar dan tidak bermuatan seperti glukosa dan jenis gula lainnya. Membran sel juga impermeabel terhadap semua jenis ion, termasuk ion ukuran kecil, seperti H+ dan Na+ . Protein integral pada membran berperan penting dalam mengatur transportasi ion dan molekul.
                     Gerakan molekul atau ion yang terjadi pada membran sel dan organel-organel lainnya adalah diantaranya difusi dan osmosis.

1.2            Perumusan Masalah
Ø Apa yang terjadi pada gelas I dan II (pada kentang)? Bagaimana kondisi tinggi air diluar kentang setelah 45 menit.
Ø Termasuk peristiwa apakah percobaan ini? Jelaskan alasannya!
Ø Apa yang terjadi pada telur I dan II setelah 45 menit?
Ø Termasuk peristiwa apakah percobaan ini? Jelaskan!
Ø Apa yang terjadi pada gelas 1, 2, dan 3 setelah ditaburkan teh secara bersamaan?
Ø Apa yang terjadi pada gelas 4, 5, dan 6 setelah diteteskan tinta secara bersamaan?
Ø Jelaskan termasuk peristiwa apakah ini?                               
1.3            Tujuan Penelitian
Ø Untuk mengetahui proses difusi dan osmosis secara analisis.
Ø Untuk dapat membedakan antara proses difusi dengan proses osmosis.
Ø Mengidentifikasikan proses difusi dan osmosis.
Ø Memberi pengalaman dan pemehaman tentang transpor pasif difusi dan osmosis.

1.4            Mafaat Penelitian
Ø Memberikan pengalaman dan pemahaman tentang transpor pasif difusi dan osmosis.
Ø Dapat mengetahui proses difusi dan osmosis secara analisis.
Ø Dapat menganalisa hasil pengamatan.
Ø Dapat membedakan antara proses difusi dengan proses osmosis.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
1. Difusi
                     Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).

                     Difusi melalui membran berlangsung karena molekul-molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung.
2. Osmosis
                     Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel.

2.2 Hipotesis
                      Seperti percobaan yang telah kita lakukan, dimana proses osmosis kita dapat pelajari dari percobaan kentang dengan telur sedangkan percobaan difusi dapat kita pelajari dari percobaan tinta yang diteteskan dan serbuk teh yang ditaburkan.
                     Dalam percobaan kentang, air yang mempunyai konsentrasi rendah bergerak kearah sirup yang memiliki konsentrasi tinggi. Begitu juga pada percobaan telur, air bergerak ke dalam telur sehingga membuat volume didalam telur bertambah dan menimbulkan adanya gelembung seperti balon.
                     Dalam percobaan tinta yang diteteskan, ketika tinta diteteskan secara bersamaan maka tinta akan bergerak menyebar dan begitu juga dengan percobaan serbuk teh.


Bab III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan Bahan    :         1. Pisau                          8. Sendok 1
                                       2. Kentang  2                 9. Penggaris
                                       3. Telur 2                       10. Tisu gulung
                                       4. Teh celup 3                11. Gelas reaksi 2
                                       5. Tinta spidol 1            12. Air matang
                                       6. Sirup secukupnya      13. Air panas
                                       7. Gelas pop ice  8                   14. Es batu                                                                    
3.2 Cara Kerja
Praktikum I :       
ü Kupas kentang dan dibentuk seperti tabung.
ü Siapkan 2 gelas reaksi yang telah terisi beberapa ml air.
ü Pada kentang I masukkan sirup kedalamnya. Sedangkan pada kentang II masukkan air biasa kedalamnya.
ü Lalu masukkan kedua kentang (kentang berisi sirup pada gelas I dan kentang berisi air biasa pada gelas II) dengan bersamaan kedalam masing-masing gelas reaksi, dan kentang tidak tenggelam.
ü Diamkanlah selama 45 menit.
Praktikum II :
ü Retakkan 1 telur lalu kupas perlahan jangan sampai kulit ari bolong.
ü Siapakan 2 gelas pop ice yang telah berisikan air.
ü Masukkan telur kedalam gelas pop ice (telur yang terkupas pada gelas I dan telur utuh pada gelas II) secara bersamaan hingga tengelam.
ü Tunggu dan diamkan 45 menit.                                                       
Praktikum III :
ü Siapkan 6 gelas pop ice. Gelas 1 dan 4 berisikan air panas, gelas 2 dan 5 berisikan air matang, dan gelas 3 dan 6 berisikan es.
ü Lalu teburkan teh pada gelas 1, 2, dan 3 secara bersamaan. Dan lihat langsung apa yang akan terjadi.
ü Teteskan tinta pada gelas 4, 5, dan 6 secara bersamaan. Dan lihat langsung apa yang akan terjadi.

3.3 Analisa Data
                     Pada saat kentang yang terisi sirup diletakkan dalam gelas reaksi yang berisi air, maka perlahan air bergerak menuju kekonsentrasi yang lebih tinggi (sirup), sehingga setelah beberapa lama sirup didalam kentang mengalami penambahan volume. Sedangkan pada saat telur yang telah dilubangi tanpa membolongi kulit ari dimasukan kedalam gelas pop ice berisi air, secara perlahan juga bergerak kearah dalam telur yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi. Sehingga putih telur mengalami menambahan volume yang akhirnya mengakibatkan terbentuknya gelembung bulat pada bagian kulit ari.
                     Pada percobaan difusi, ketika ditaburkan serbuk teh secara bersamaan serbuk teh mulai menyebar secara merata dan itu terjadi dengan sangat cepat pada gelas yang berisi air panas. Sedangkan pada tetesan tinta, tinta akan menyebar juga mengisi ruangan dan proses tersebut terjadi secara cepat pada gelas yeng terisi air es.






BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Praktikum I :
1.     Gelas I dengan kentang berisikan sirup. Sirup yang pada awalnya kental setelah 45 menit sirup menjadi tidak kental lagi dan volumenya bertambah (sirup menaik), dan tinggi air volumenya berkurang (menurun). Gelas II dengan kentang berisikan air. Volume air didalam kentang tetap dan air diluar kentang tetap.
2.     Peristiwa yang terjadi adalah osmosis. Hal ini apat dilihat dari perubahan pada gelas I, dimana sirup mengalami kenaikan. Karena, kentang memiliki konsentrasi rendah dibandingkan konsentrasi sirup sehingga air didalam kentang bergerak ke larutan sirup yang memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Ini mengakibatkan air pada kentang mengalami pengurangan dan kentang menyerap air yang berada diluar kentang sehingga air diluar kentang mengalami pengurangan. Sedangkan pada gelas II tidak terjadi apa-apa karena memiliki konsentrasi yang sama.
3.     Pada telur I mengalami perubahan dimana kulit ari berubah menjadi seperti balon. Pada telur II tidak mengalami perubahan apapun.
4.     Peristiwa yang terjadi adalah osmosis. Ini dapat dilihat dari perubahan telur I pada bagian kulit ari dikarenakan air yang memiliki konsentrasi rendah bergerak ke cairah putih telur yang memiliki konsentrasi lebih tingi. Sehingga banyak air yang masuk ke dalam telur, karena volume yang bertambah dengan ruang yang tetap maka cairan yang ingin keluar terhalang dengan kulit ari. Hal tersebut menyebabkan kulit ari seprti balon.



5.     Setelah teh ditaburkan secara bersamaa teh mulai bereaksi dengan air, yang mengakibatkan terjadinya perubahan warna.
Pada gelas 1 (air panas) warna yang dihasilkan sangat pekat dengan waktu cepat.
Pada gelas 2 (air matang) warna yang dihasilkan tidak cukup pekat dengan waktu yang cukup lama.
Pada gelas 3 (es) warna yang dihasilkan sangat pudar dengan waktu yang lama.
6.     Setelah tinta diteteskan secara bersamaan maka mulai bereaksi yaitu;
Gelas 4 (air panas) tinta akan menyebar secara perlahan.
Gelas 5 (air matang) tinta tidak menyebar melainkan seperti menggumpal.
Gelas 6 (es) tinta akan cepat menyebar secara cepat dan lalu menghilang.

4.2 Pembahasan
                     Pada kentang akan mengalami osmosis karna air diluar kentang bergerak kedalam kentang, begitu juga yang terjadi pada telur.
No.
Gelas
Tinggi air mula-mula
Tinggi air akhir
Tinggi sirup mula-mula
Tinggi sirup akhir
Hasil
1.
I
4.5 cm
4.1 cm
3 cm
3.4 cm
Volume air mengalami penurunan sebanyak 0.4 cm berbanding terbalik dengan volume sirup.
2.
II
4.5 cm
4.5 cm
-
-
Volume air tetap. Tidak terjadi perubahan.

                     Pada serbuk teh akan mengalami difusi karna menyebarnya serbuk teh mengisi ruangan yang ada dan begitu juga yang terjadi pada tetesan tinta.                                                                                                                                                                                                             
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
                    Dalam praktikum ini, kita dapat lebih memahami akan proses osmosis dan difusi. Proses osmosis pada kentang dimana ditandai dengan penambahan volume pada sirup, begitu juga dengan telur yang mengalami penambahan volume pada putih telur. Proses difusi pada serbuk teh yang ditabur secara bersamaan yang ditandai menyebarnya serbuk teh dan adanya perubahan warna, begitu juga dengan tetesan tinta yang diteteskan secara bersamaan yang ditandai menyebarnya tinta mengisi ruangan yang ada dan perlahan hilang (larut).

5.2 Saran
v Untuk telur : supaya penelitiannya tidak gagal maka dalam mengupas kulit telur jangan sampai kulit arinya ikut terkelupas(Harus Hati-Hati).
v Untuk kentang:  Dalam mengupas bagian bawah kentang harus rata, supaya kentang dapat berdiri dengan tegak didalam air.
v Untuk Teh: Sebaiknya dalam  membuat teh akan lebih cepat terlarut jika memakai air hangat/panas.
v Untuk Tinta: Dalam menghilangkan noda yang terdapat pada baju sebaiknya menggunakan air dingin.